Sabtu, 11 Mei 2013

Kalimat Tauhid, Pembuka Pintu-Pintu Surga


Hari  ini saya menemukan  buku  yang menarik di rak buku kami. 40 Nasehat  Langit judulnya. Karangan Syekh ‘Abd al-Hamid al-Anquri, terbitan Serambi. Buku ini sangat menarik, karena  mengajarkan makna akidah  dan ibadah berdasarkan  hadis ditambah dengan kisah-kisah yang menginspirasi. Banyak kisah yang  baru bagi saya, sehingga sulit berhenti  sebelum membaca 40 topik  tersebut. Buku ini dibuka dengan topik paling  mendasar dalam  ajaran Islam,  yaitu  Tauhid. Inilah kisahnya.

KALIMAT  TAUHID, PEMBUKA PINTU-PINTU  SURGA

Rasulullah saw bersabda : ”Siapa bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka  Allah mengharamkan neraka kepadanya.”

Abu Muhammad ibn Ibrahim al- Washiti  menuturkan, “Seseorang berdiri di padang Arafah. Lalu ia berthawaf dengan  menggenggam tujuh batu.  Ia berseru, ‘ Hai batu-batu, saksikanlah  bahwa aku telah bersaksi tiada tuhan yang patut disembah selain Allah dan Muhammad  adalah hamba dan utusan-Nya.’ Orang itu  lalu tertidur dan bermimpi. Dalam mimpinya, ia melihat seakan-akan hari kiamat telah datang dan ia pun dihisab. Ternyata, ia diputuskan untuk dimasukkan ke dalam neraka. Ketika para malaikat menggiringnya ke neraka, tiba-tiba ia melihat satu batu  dari tujuh batu itu melindungi dirinya di depan neraka. Para malaikat penyiksa berkumpul untuk mengangkat batu-batu itu. Anehnya, mereka tidak sanggup menggeser batu-batu tersebut barang sedikit pun. Orang itu pun dibawa ke pintu lainnya. Tiba-tiba ia pun melihat satu batu dari tujuh batu itu yang telah menutup pintu neraka. Lagi-lagi, para malaikat tidak mampu mengangkat batu itu. Akhirnya, ia dibawa ke pintu-pintu lainnya sampai pada pintu yang ketujuh, namun keadaannya pun sama. Di setiap pintu neraka terdapat sebuah batu. Kemudian, orang itu dibawa ke ‘Arasy. Allah Swt. Berfirman, ‘Hamba-Ku itu telah disaksikan oleh batu-batu. Batu-batu itu tidak menyia-nyiakan hakmu. Maka, bagaimana mungkin Aku akan menyia-nyiakan hakmu. Aku menjadi saksi atas kesaksian yang telah kamu ucapkan. Karena itu, masukkanlah dia ke surga.’ Ketika orang itu telah dekat dengan pintu surga, ternyata pintu-pintu surga masih terkunci rapat. Tiba-tiba datanglah kesaksian bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah Rasulullah. Maka, pintu-pintu surga terbuka dan orang itu pun memasukinya.”

Selain  kisah  tersebut,   juga  diceritakan  bahwa  Abu ‘Abd Allah r.a. berkata, “La ilaha illa Allah Muhammad Rasul Allah terdiri atas 24 huruf. Jika seorang hamba mengucapkan kalimat ini dengan jujur, maka Allah Swt. akan berfirman, ‘Aku telah mendatangkan 24 huruf dan Aku telah menciptakan waktu sehari semalam selama 24 jam.  Setiap dosa yang kamu perbuat di jam-jam tersebut, baik dosa kecil maupun dosa besar; dosa yang dilakukan secara terang-terangan maupun dosa yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi; kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja; dan dosa yang berupa perkataan maupun dosa yang berupa perbuatan; maka Aku akan mengampuni dosamu dengan kemuliaan kalimat La ilaha illa Allah Muhammad Rasul Allah.’”

Diriwayatkan dari ‘Atha’­­­­—semoga Allah merahmatinya—mengenai firman Allah Swt., "Siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh (balasan) yang lebih baik daripadanya.” Yaitu, barang siapa mengucapkan “La ilaha illa Allah Muhammad Rasul Allah,” maka baginya pahala surga. Dan, “Barang siapa membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka.” Yakni, barang siapa berbuat syirik akan dijebloskan ke dalam neraka.

Al-Hasan al-Bashri—semoga Allah merahmatinya—meriwayatkan mengenai firman Allah Swt., “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).” Yakni, tidak ada balasan perkataan “La ilaha illa Allah Muhammad Rasul Allah,” kecuali surga.

Dalam salah  satu  riwayat  dikisahkan  bahwa ketika Allah Swt.  menenggelamkan Firaun dan menyelamatkan Musa, Musa berkata, “Ya Allah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang akan saya kerjakan sebagai rasa syukur kepada-Mu, karena nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku.” Maka, Allah Swt.  berfirman, “Hai Musa, katakanlah, ‘La ilaha illa Allah.’ Nabi Musa a.s.  masih belum merasa puas dengan amalan tersebut dan meminta amalan lainnya. Maka, Allah Swt.  berfirman, “Hai Musa, seandainya kamu meletakkan tujuh langit dan tujuh bumi dalam satu piringan timbangan. Lalu kamu meletakkan kalimat ‘La ilaha illa Allah’ dalam piringan timbangan lainnya, maka sungguh piringan timbangan ‘La ilaha illa Allah’ akan lebih berat.’”

Dari kisah-kisah tersebut dikatakan bahwa kalimat “La ilaha illa Allah” adalah kunci pembuka surga. Namun, setiap kunci mesti ada gerigi-geriginya hingga kunci itu bisa digunakan untuk membuka pintu. Di antara gerigi-gerigi itu adalah bersihnya lidah orang yang berzikir dari perkataan dusta dan ghibah; sucinya hati orang yang khusyuk dari rasa dengki;  sucinya perut dari makanan yang haram dan syubhat; serta sucinya anggota tubuh yang sibuk mengabdi kepada Allah dari perbuatan maksiat.
Assalamualaikum wr.wb.


Cukup lama blog ini tidak diupdate. Hampir tiga tahun saya mengabaikannya, tak pernah menengoknya lagi. Perasaan malu dan tidak ingin narsis, adalah salah satu alasan mengapa blog ini diistirahatkan. Karena tidak harus mengupdate blog, maka saya pun tidak menulis lagi. Meskipun ingin, tapi ujung-ujungnya hanya berhenti sampai tahap niat. Saya masih suka membaca berbagai macam buku, mengikuti segala macam training dari yang gratis sampai yang berbayar mahal, namun ilmu atau pengetahuan atau informasi itu seolah terbang tak berbekas. Hangat dan semangat sesaat setelah membaca atau training. Tapi besoknya, lenyap bagai debu tertiup angin. Bahkan sekedar untuk menceritakan isi buku atau training itu kepada seseorang, saya kesulitan untuk menyampaikan poin-poinnya secara runut.

Sampai suatu saat teringat pada ungkapan “Ikatlah ilmu dengan menulis”. Haaa…..inilah jawaban mengapa ilmu itu tidak pernah tahan lama menempel di saya. Selain sebab terbesar yaitu tidak mengamalkannya. Terdorong semangat untuk mengikat ilmu, saya mencoba menulis kembali. Kekhawatiran narsis, mudah-mudahan terhapus dengan niat bahwa blog ini menjadi media untuk berbagi inspirasi, ilmu dan informasi. Blog ini sekaligus menjadi sarana untuk menjaga komimen agar disiplin menulis, setiap hari. Dan semoga hal-hal kecil ini ada manfaatnya bagi banyak orang. 

Dengan memohon petunjuk dan ridlo Nya, Bismillahirrahmanirrahim… Blog ini hadir kembali untuk berkontribusi bagi perkembangan pribadi-pribadi yang lebih baik..