Minggu, 01 Februari 2009

12 - Lima hari berbagi Kasih di bumi jihad Gaza : Catatan Perjalanan BAZNAS ke Gaza-Palestina

Ketiga, seorang mujahid sedang diserang bertubi-tubi oleh tank Israel. Sang mujahid berlari-lari menyelamatkan diri dari kejaran tank, tiba-tiba tembakan tank terkena pohon besar yang langsung tumbang menjatuhi sang mujahid.

Tentara Israel mengira sang mujahid sudah tewas sehingga meninggalkan tempat itu. Alhamdulillah, sang mujahid justru selamat terlindungi pohon, dia hanya lecet-lecet dan kembali ke pasukannya semula.

Karomah keempat, ketika ada keluarga yang anggota keluarganya menjadi syahid, mereka memutuskan untuk menguburkan jenazah-jenazah syahid tersebut dalam satu makam. Mereka menggali makam salah seorang keluarganya yang syahid tujuh tahun lalu.

Dan saat digali, subhanallah..... jenazah itu masih utuh, awer persis sama seperti saat dimakamkan. Wajahnya masih bersih, rambut gondrongnya sebahu juga rapi bahkan dahinya masih berkeringat seolah-olah baru dimakamkan. Ini membuat mereka semakin yakin akan kekuasaan Allah dan membuat mereka semakin merindukan syahid.

Karomah kelima, seorang mujahid ditugaskan untuk menjaga jalan masuk Gaza agar tank-tank Israel tidak masuk ke Gaza City. Karena jumlah mujahid yang terbatas, lokasi itu hanya dijaga oleh seorang mujahid. Dengan tugas yang strategis tersebut sang mujahid tidak bisa meninggalkan tempat untuk keperluan pribadi. Karena setiap saat ada tank yang lewat yang harus dia tembak. Dia hanya berbekal kurma. Berkat bantuan Allah sang mujahid kuat duduk berjaga, mengintai jalanan dalam cuaca yang sangat dingin itu selama sebulan!

Cerita tentang kepengecutan tentara Israel juga beredar.

Saking takutnya mereka kepada para mujahidin, dikabarkan mereka selalu menggunakan pampers saat bertugas di dalam tank, agar mereka tak perlu keluar tank saat buang hajat.


Subhanallah.....

Gaza memang luar biasa. Dengan karakter penduduknya yang sangat islami, suara hafalan Qur’an yang terus-menerus berkumandang, dan semangat jihad yang tak pupus, sangatlah wajar kalau Allah begitu mencintai mereka, sehingga keberkahan tetap terasa meski di tengah suasana perang.

Dengan kecintaan dan perlindungan Allah, kemenangan Gaza hanyalah soal waktu. Innallaha ma’al shabirin begitu keyakinan mereka.

Selamat berjuang rakyat Gaza, kami mendukung dan selalu mendoakanmu.

1 komentar:

Maisyah mengatakan...

emang Allah Ta'ala ga akan menyalahi janjinya siapa yang menolong agama-Nya..pasti Allah Ta'ala akan menolong Kita baik dalam Posisi perang Fisik maupun Pemikiran...Sukses Buat Bu Emmy..